25% Obat Di Indonesia Palsu
Obat dengan mutu yang tidak terjamin selain berbahaya bagi kesehatan, juga dapat menye babkan kematian layaknya obat berbahaya. Efek negatif lain nya adalah penyakit tidak kun jung sembuh walaupun pe ngobatan intensif telah dilakukan.
"Obat tanpa mutu dan resep yang jelas dari dokter sangat berbahaya. Sebagai dokter sa ya sangat tidak meng an jurkan. Walaupun harganya murah, efeknya sangat ber bahaya," kata dr Nugroho Se tiawan, spesialis Andrologi RS Fat mawati Jakarta.
Obat akan menjadi lebih ber bahaya jika peng gu na an nya berbenturan dengan obat lain yang memiliki kandungan kimia berbeda dan berten tangan. Selain itu, kandungan dalam obat juga berdampak buruk bagi penyakit lain di dalam tubuh.
"Umumnya, orang yang meng konsumsi obat yang dibeli di pasaran bebas tidak me nge tahui hal ini. Sebagai contoh, mereka tahunya meng kon sumsi obat merek X penyakit batuk bisa sembuh. Padahal, obat tersebut justru ber pe ngaruh buruk bagi penderita pe nyakit jantung," katanya.
Menurut World Health Orga nization (WHO), 10 persen obat yang beredar di seluruh dunia ada lah obat palsu. Bahkan, la poran terakhir yang dirilis United Stated Trade Repre sen tatives (USTR) menyebutkan, 25 per sen obat yang beredar di Indo nesia adalah palsu. Keber ada an pa sar gelap yang men jual obat-obat palsu, kian memper parah ke se hatan masyarakat.
Nugroho berpesan, agar kon sumen berhati-hati meng kon sumsi obat-obat yang ber edar di pasar, khususnya untuk obat pe ningkat gairah seksual yang ba nyak dijajakan di ping gir jalan.
Untuk mengkonsumsi obat tertentu, menurutnya, harus lah dengan resep dokter. Mas ya ra kat juga diminta untuk lebih mem perhatikan kema san obat yang dibelinya, baik ke aslian maupun tanggal ka da luar sanya.
"Yang paling aman, beli obat di apotik dan toko obat resmi. Selain itu dilengkapi de ngan resep yang jelas, se hingga ka lau ada kekeliruan bisa diper tanggung jawab kan," pung kasnya.
Sumber: Rakyat Merdeka
Post a Comment